Rabu, 09 November 2011

Definisi DNS SERVER



DNS SERVER
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Sejarah singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke jaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada – sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun,, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
Teori bekerja DNS
Para Pemain Inti
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
  • DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
  • authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
Pengertian beberapa bagian dari nama domain
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
Label paling kanan menyatakan top-level domain – domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: “subdomain” menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host – lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domainwww.wikipedia.org memiliki nama host “www”.
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-”bawah”-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

Setting Router Debian + firewall

langsung saja ke TKP,.. pake debian/ubuntu. biar agak enak lewat ssh aja. asumsi sistem sudah terinstall dengan baik dan memiliki 2 lan card (eth0 dan eth1).
1. edit file konfigurasi “sysctl.conf” di “etc/sysctl.conf”
buka ipv4 forwardingnya dan kasih option 1
#sysctl -p /etc/sysctl.conf -A (untuk restart)
dengan asumsi eth0 adalah yang ke jaringan luar/internet, dan eth1 adalah jaringan lokal.
rule iptables untuk nat masquerade
#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
untuk melihat hasilnya dengan perintah
#iptables -t nat -nL
untuk menyimpan
#iptables-save
#iptables-save > /etc/iptables.conf
setelah itu, tambahkan options dibawah script eth0
post-down iptables-save -c > /boot/iptables.conf
pre-up iptables-restore < /boot/iptables.conf
maka secara otomatis semua rule akan tersimpan dan tetap berjalan walaupun komp direstart
================konfigurasi standar route=======================
untuk firewallnya:
ada tiga proses dalan jaringan
INPUT ===== FORWARD=====OUTPUT
INPUT=dari lokal, dan berjalan menuju FORWARD(router) dan akan diteruskan ke OUTPUT
FORWARD=dari Router, bisa menuju ke INPUT(lokal) ataupun ke OUTPUT(wan)
OUTPUT=dari wan, menuju ke FORWARD(router) dan diteruskan ke INPUT(lokal)
jika kita ingin meng-blok akses dari lokal maka option yang dipilih adalah INPUT.
sebagai contoh mengblok ip yang mengakses port dari ssh(22) :
#iptables -I INPUT -p tcp –dport 22 -s xxx.xxx.xxx.xxx -j DROP
dimana xxx.xxx.xxx.xxx adalah ip lokal yang tidak bolek akses
untuk firewall sebagai contoh kita untuk menutup port netbios (135,137-139, 445)
#iptables -I INPUT -p tcp –dport 135 -j DROP
#iptables -I FORWARD -p tcp –dport 135 -j DROP
#iptables -I OUTPUT -p tcp –dport 135 -j DROP
dts,….